Cari Blog Ini

Jumat, 13 Oktober 2017

Gunung Sanggabuana

                Ini adalah perjalanan saya pada waktu itu ke gunung Sanggabuana, tempat yang konon dipercaya oleh masyarakat sekitar dipakai buat bertapa nya orang - orang sakti jaman dulu. Dan itu terbukti dengan adanya sisa - sisa petilasan yang ada di Gunung ini. Gunung Sanggabuana adalah atap tertinggi Kabupaten Karawang. Terletak di 4 perbatasan daerah sekaligus yakni Karawang, Cianjur, Bogor, dan Purwakarta. Gunung yang memiliki ketinggian 1291 Mdpl ini adalah satu - satunya gunung yang ada di Karawang dan rute jalur yang biasa dipakai untuk menuju gunung ini adalah lewat Loji (Ke arah Curug Cigentis).  Disini saya secara ga langsung wisata sejarah dan juga kebudayaan sunda. Petilasan Makom Eyang Prabu Siliwangi, Ibu Ratu Galuh, Eyang Sapujagat, dan Tadjimalela ada dipuncak gunung ini. Perjalanan menuju puncak Sanggabuana juga ga mudah, walau hanya dikisaran 1000mdpl tetapi waktu yang ditempuh bisa mencapai 4 jam. Dan aneh nya lagi, dipuncak nya itu kita berasa kaya ada di desa, karena kita akan disuguhkan banyak nya rumah kayu dan petilasan makam. Dipuncak juga ada ayam, kucing, dan warung, sesajen plus orang - orang yang berziarah. Oya, di Gunung Sanggabuana ini ada salah satu pantangan yang waktu itu saya diberitahu oleh kuncen gunung tersebut. Jangan pernah meminta yang dingin, karena di Gunung Sanggabuana itu hawanya memang selalu dingin. Kalau kamu minta dingin, bisa jadi nanti kamu malah dikasih kedinginan (bahkan bisa sampai menggigil ataupun hipo) begitulah ucap si Mamaknya. Terimakasih untuk pengalaman nya, Sanggabuana! .
.

Dokumentasi : Gunung Sanggabuana 1291 Mdpl



Rabu, 30 Agustus 2017

Mountaineering


Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu
kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu (yang
menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan
semacamnya). Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum.
Namun demikian bukanlah berarti kita bisa menganggap bahwa segala sesuatu yang
berkaitan dengan aktivitas mendaki gunung, menjadi bidang ketrampilan yang
mudah dan tidak memiliki dasar pengetahuan teoritis. Di dalam pendakian suatu
gunung banyak hal-hal yang harus kita ketahui (sebagai seorang pencinta alam)
yang berupa : aturan-aturan pendakian, perlengkapan pendakian, persiapan, caracara
yang baik, untuk mendaki gunung dan lain-lain. Segalanya inilah yang tercakup
dalam bidang Mountaineering. Mendaki gunung dalam pengertian Mountaineering
terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu :
A. Berjalan (Hill Walking)
Secara khusus kegiatan ini disebut mendaki gunung. Hill Walking adalah kegiatan
yang paling banyak dilakukan di Indonesia. Kebanyakan gunung di Indonesia
memang hanya memungkinkan berkembangnya pada tahap ini. Disini aspek yang
lebih menonjol adalah daya tarik dari alam yang dijelajahi (nature interested)
B. Memanjat (Rock Climbing)
Walaupun kegiatan ini terpaksa harus memisahkan diri dari Mountaineering, namun
ia tetap merupakan cabang darinya. Perkembangan yang pesat telah melahirkan
banyak metode-metode pemanjatan tebing yang ternyata perlu untuk diperdalam
secara khusus. Namun prinsipnya dengan tiga titik dan berat dan kaki yang
berhenti, tangan hanya memberi pertolongan.
C. Mendaki gunung es (Ice & Snow Climbing)
Kedua jenis kegiatan ini dapat dipisahkan satu sama lain. Ice Climbing adalah caracara
pendakian tebing/gunung es, sedangkan Snow Climbing adalah teknik-teknik
pendakian tebing gunung salju.
Dalam ketiga macam kegiatan di atas tentu didalamnya telah mencakup :
Mountcamping, Mount Resque, Navigasi medan dan peta, PPPK pegunungan, teknikteknik
Rock Climbing dan lain-lain.

Senin, 07 Agustus 2017

Ekspedisi Gunung Jawa Barat



Adalah agenda kegiatan tahun ini yang saya lakukan secara mandiri (perseorangan) dan dibantu oleh teman - teman komunitas saya yang tujuan nya adalah menghargai dan mempelajari keagungan kultur, sejarah, dan budaya yang ada di tanah pasundan yakni Jawa Barat. Dengan misi ingin mengibarkan bendera kehormatan komunitas saya yakni @mtma_bandung sebagai simbol semangat kebersamaan, persatuan, dan kesatuan dalam melestarikan dan menghargai anugerah alam yang telah tuhan berikan kepada tanah pasundan ini. Jabar ngahiji! Jabar Kahiji!


Perwakilan daerah puncak tertinggi 
Karawang : Gunung Sanggabuana 1291 Mdpl
Garut : Gunung Cikuray 2821 Mdpl
Sukabumi : Gunung Salak 2211 Mdpl
Majalengka, Kuningan, Cirebon : Gunung Ciremai 3078 Mdpl
Purwakarta : Gunung Bongkok 975 Mdpl
Sumedang : Gunung Tampomas 1684 Mdpl
Bogor : Gunung Pangrango 3019 Mdpl
Tasikmalaya : Gunung Galunggung 2167 Mdpl 

Kamis, 03 Agustus 2017

SADAR KAWASAN

STOP REPOST AND POSTING KAWASAN CAGAR ALAM.
Kenapa? Baca UU NO 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SDA HAYATI & EKOSISTEMnya.

Apasih Cagar Alam itu?
Berdasarkan pasal 1 angka 10 UU 5/1990 : Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.

Dalam pasal 17 ayat (1) UU 5/1990 "Didalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya".

Jika ada pertanyaan :
1. Apakah benar, sesuai dengan peraturan yang berlaku, cagar alam bisa dimanfaatkan untuk wisata, meski "wisata alam terbatas"?
2. Kegiatan "pendidikan" yang diperbolehkan dilakukan di cagar alam itu yang seperti apa?

Dan bisa kita jawab :
Istilah "wisata alam terbatas" di dalam UU 5/1990 justru tidak terdapat di dalam pengaturan tentang cagar alam. Melainkan di ketentuan yang mengatur tentang suaka margasatwa, yaitu di pasal 17 ayat (2) UU 5/1990, yaitu di dalam suaka margasatwa dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata terbatas, dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya.

Lebih lanjut penjelasan pasal 17 ayat (2) UU 5/1990 tersebut menjelaskan pengertian wisata terbatas sebagai suatu kegiatan untuk mengunjungi, melihat, dan menikmati keindahan alam di suaka margasatwa dengan persyaratan tertentu.
 
Lalu,
Kawasan itu ada 2
1. Kawasan Pelestari Alam
2. Kawasan Suaka Alam. 
Dari 2 itu : 
1. KPA mencakup
1. Taman wisata alam
(boleh di kunjungi, karena memang  untuk wisata, namun dalam konteks tetap menjaga kelestarian)
2. Hutan raya (boleh di kunjungi untuk wisata, dengan etika yang sama)
3. Taman nasional (boleh dikunjungi. Hanya saja dengan sistem zonasi, dimana zona inti tidaklah boleh di kunjungi, karena masuk kedalam habitat flora dan fauna yang dilindungi)
2. KSA
1. Suaka marga satwa ( boleh di kunjungi, namun dengan batasan, karena masuk kedalam kawasan pelestari flora dan fauna, dengan sistem zonasi) 
2. The one only . Cagar alam. (tidak boleh di kunjingi sama sekali, selain alasan penelitian)
Bahkan ada yang menyebutkan seperti ini, ranting yang jatuh di kawasan CA, jangankan untuk di ambil, di pindahkan saja tidak boleh. Biarkan alam yg memprosesnya secara alami.
Untuk simaksi, untuk kawasan TN,TWA,dan Tahura. Bisa mengurus izin masuk di tempat
Untuk CA dan suaka marga satwa. Di urus langsung di BKSDA, dengan laporan yg lengkap. Jumlah team dll. Dan paling lambat sebulan setelah melakukan kunjungan penelitian. Harus ada report secara tertulis yang di berikan kepada BKSDA
Nah, menariknya di sini. Kebanyakan dari kita, menganggap surat izin kunjungan atau tiket yg di dapat di loket taman nasional adalah simaksi.
Dan sayangnya itu bukanlah simaksi.
Tapi tiket masuk kunjungan!
So buat kalian yang ngaku penikmat alam, pecinta alam dan apapun itu namanya please, tinggalkan mereka biarkan mereka hidup tanpa adanya campur tangan dari kalian. Mereka harus hidup dengan alaminya. 
#saveciharus #savetegalpanjang #savesempu #pendakipeduli #sadarkawasan

Selasa, 09 Mei 2017

THE ROAD





Perjalanan mencintai gunung Bandung dengan segala lanskap, sejarah, dan budayanya. Penting nya mempelajari gunung Bandung bagi diri saya adalah bahwasanya Bandung itu tidak ada apa - apanya jika tanpa gunung. 660 lebih Gunung yang mengelilingi Bandung Raya adalah bukti dari kebesaran pemberian tuhan buat tanah pasundan ini.




Jumat, 24 Maret 2017

Doakan mereka yang masih berjuang dari ketidakadilan

Panjang Umur Perjuangan! .
.
Mari doakan buat semua dulur dulur kita yang masih berjuang merebut hak dan kemerdekaannya. Hestek - hestek seperti ( #rembangmelawan , #kawalkendeng , #tolakreklamasitelukbenoa ) ini hanya sebagian kecil dari polemik yang ada di negara Indonesia. Beruntung lah Bandung mempunyai pemkot (pemerintahan) dan pemimpin yang berusaha semaksimal mungkin untuk melayani rakyatnya. Di Rembang dan di Bali, kekuasaan dipakai bukan untuk memakmurkan rakyatnya. Dan hingga hari ini, mereka masih berjuang merebut kembali haknya. Dan yang menyedihkan lagi ketika Gunung Lawu yang kesakralannya dijaga oleh masyarakat harus dirusak oleh tangan - tangan yang berkuasa dengan dalih ingin membuat Geothermal. Saya sangat tau dampaknya yang akan terjadi karena di Bandung pun saya melihat dengan mata kepala sendiri cara pengelolaan PGE/ Geotermal tersebut seperti apa. Silahkan bermain ke kawasan Kamojang (Bandung selatan). Dan mari kita dukung gerakan - gerakan yang ada di hestek tersebut! .
(Berita 1 : Izin pembangunan pabrik semen "Rembang" di terbitkan per tanggal 23 Februari 2017) .
(Berita 2 : Para pemangku adat dan pecinta alam demo menolak pemerintah yg akan melakukan eksplorasi "geotermal" gunung lawu 26 Februari 2017). #menolaklupa #menolakdiam

Senin, 27 Februari 2017

Gunung dan Cinta

       Gunung dan cinta. Ya, bagiku itu adalah suatu hal yang berkesinambungan dan saling melengkapi. Gunung bisa menghadirkan cinta. Orang akan kelihatan pengorbanan nya jika mendaki gunung. Dan disitulah aku juga merasakan indah nya mendaki. Indahnya gunung bandung. Iya, gunung - gunung serta hamparan luas lanskap kota Bandung yang begitu indah. Di gunung lah aku mengenal akan cinta yang sesungguhnya. Cinta dari seorang sahabat, dari kerabat, maupun orang yang baru dikenal. Aku berharap cerita ku ini bisa dirasakan pula oleh kalian juga. Kali ini aku ingin sedikit ngungkapin rasa sukaku terhadap gunung dan cintaku yang terbawa pada saat mendaki gunung. Tetap jaga kelestarian alam dan gunung - gunung yang kita kunjungi ya guys. Salam lestari!

Senin, 13 Februari 2017

Ekspedisi Gunung Bandung 2017


Inilah foto saya bersama sang partner yaitu Hendrik di ekspedisi gunung bandung tahun ini. Saya juga tercetus fikiran tersebut secara tak sengaja ketika kami berdua sedang berada di Gunung Koromong pas malam pergantian tahun baru yg lalu. Saya bukan peneliti ataupun profesor. Saya hanya seorang mahasiswa yang mencoba mengobservasi dan ingin tau lebih tentang awal terbentuknya Bandung dan sejarah meletusnya gunung sunda purba yang hasilnya membentuk gunung - gunung kecil yang ada di Bandung. Waktu itu kami berangkat menuju Gunung Koromong ini via situ sipatahunan, trekking menuju puncaknya hanya sejam kurang. Dan disana, kita bisa melihat beberapa puncakan kecil yang lain disekitar Koromong. Kami tak sengaja bertemu dengan pendaki yg ternyata memang warga asli situ. Koromong dikelilingi beberapa puncak yang lain katanya. Puncak yang terkenal diantaranya puncak geulis, puncak pabeasan, puncak heli, puncak ular, dan puncak yang waktu itu saya pijak yaitu Koromong. Diselatan, kamu bakalan melihat puncak mega dan diutara kamu akan disuguhkan lanskap kota Bandung. Disitu saya takjub dan dapat pengetahuan yang baru mengenai Gunung Bandung. Dan tahun ini selama 52 minggu kedepan saya insyaallah ingin belajar mencintai gunung - gunung yg ada di Bandung dgn segala kemagisannya.
Ps: Biasanya kita melakukan agenda ini tiap sabtu sore, karna ada kegiatan yg saya tak bisa ditinggalkan seperti kuliah dan beliau kerja makanya kita berangkat selalu sore. Dan ini terbuka utk siapa saja. Salam lestari!

Senin, 09 Januari 2017

KOMUNITAS RUANG FILM BANDUNG

    
     Komunitas Ruang Film Bandung adalah komunitas yang saya ikuti sejak 2015 yang lalu. Komunitas ini mewadahi perkumpulan bagi mereka yang menyukai dunia perfilman dan khusus nya (biasanya) bergerak di bidang perfilman indie di tanah air. Ruang Film Bandung juga sebagai Ruang publik untuk menggelorakan perfilman dan sineas - sineas muda yang berada dikota Bandung dan sekitarnya. Ruang Film Bandung turut mengapresiasi karya sineas - sineas yang sudah bersusah payah dalam membuat karyanya dalam bentuk workshop, festival film, lomba film, maupun layar tanclep. Komunitas ini pula yang menjadi milik pecinta atau pegiat atau komunitas film yang lain untuk putar dan belajar film bersama melalui media diskusi umum, sharing, dan sebagainya. Slogan atau tagline dari komunitas ini adalah "Let's make Bandung a great film city". Tertarik mencoba ikut? Gabung aja ke Grup Facebook nya Ruang Film Bandung dan selamat berkarya!

Gunung Artapela Gambung Sedaningsih

EKSPEDISI GUNUNG BANDUNG
Lokasi: Gunung Artapela 2194 MDPL
.
    Gunung Artapela atau (Gunung Gambungsedaningsih) adalah gunung yang bisa lebih dikatakan sebagai "ladang kebon". Mangapa demikian? Karena hampir 90% lebih gunung ini diisikan oleh tanaman - tanaman sayuran dan lahan perkebunan milik warga sekitar. Gunung yang terletak di Kertasari Kabupaten Bandung ini kondisi nya lumayan cukup memprihatinkan karena hampir sebagian lereng gunung nya gundul dan akhirnya daya penyerapan air ketika musim hujan seperti saat ini tiba jadinya berkurang bahkan gak ada. Saya waktu itu kesini dengan komunitas My Trip My Adventure Bandung bulan November 2016 yang lalu dengan agenda penanaman pohon di gunung ini. Ada kutipan dari mang Pepep DW yang saya pelajari mengenai Gunung Artapela ini, berikut pernyataan nya:
("Di Bandung Selatan, terdapat gunung dengan nama "gambung", lengkapnya Gunung Gambungsedaningsih. Sejak lama, lahan di gunung ini dijadikan tempat berkebun, dari ketinggian 1000 mdpl hingga 2100 mdpl yang hampir menyentuh puncak gunung.

Setelah masa panen, beberapa wilayah ditinggalkan lama penggarap, bahkan sampai bertahun-tahun. Karena lokasinya diketinggian, vegetasi yang tumbuh hanya berupa rumput pendek yang menciptakan savana, "makplak hejo".
Bisa jadi, itu yang menjadi latarbelakang gunung ini dinamai Gunung Gambung, sementara tambahan "sedaningsih" masih misterius hingga hari ini.

Pada tahun 2014, sekelompok pemuda di desa Sukapura "maliré" lahan gambung yang ditinggalkan lama penggarap tersebut. Kemudian dua "savana" di atas punggung gunung dinamai "artapela" dan "sulibra", nama kedua selain nama lokasi juga dijadikan nama kelompok/komunitas yang mengelola wilayah ini.

Artapela dan Sulibra berada di atas ketinggian >2000 mdpl, setiap malam dan pagi, jika beruntung para pendaki yang berkemah di sini disuguhkan pemandangan yang menarik, dari gemerlap lampu kota, awan/kabut ysng berlarian di bawah kaki, hingga lanskap Gunung Rakutak dan Ciremai di ujung timur jauh.
Apa dan bagaimana "artapela" dan "sulibra", bagaimana dampak positif keberadaan mereka?") .


Itu tadi kutipan dari Mang Pepep tentang Gunung Artapel/ Gambung Sedaningsih, Gunung ini mempunyai ketinggian 2194 MDPL yang sekarang puncak nya diberi nama "puncak sulibra". Anda tertantang mencoba gunung ini? Tetap jangan lupa #sadarkawasan dan #bawaturunsampahmu yah daks :). Salam lestari!